0
Home  ›  Article  ›  review

Senggol Kiri Senggol Kanan: Novel Terakhir Dari Almarhum Dono Warkop


"Hidup memang cukup pedas, harus melalui sesuatu yang tidak enak malah mungkin harus mengeluarkan air mata. Tapi kepedasan itu akan hilang melalui ilmu. Bila ilmu sudah terpenuhi, seseorang bisa terbang menuju cita-citanya." 


Senggol Kiri Senggol Kanan, novel terakhir dari anggota grup lawak legenda Warkop DKI Alm. Dono. Menurut penerbitnya, almarhum bahkan nggak sempat mengedit novel ini. Tokoh utama dalam cerita ini adalah Mas Gabus, seorang laki-laki berusia matang yang digambarkan mirip seperti penulisnya. Senggol Kiri Senggol Kanan menceritakan tentang kehidupan pernikahan Mas Gabus yang b aja. 


Cerita dimulai dengan pengenalan tokoh-tokoh yang ada dalam novel. Mas Gabus hidup bersama istrinya yang bernama Noni; dua orang anaknya Dayat dan Nike. Di rumah mereka juga ada kakak Noni, Mas Joko yang masih bujang meski sudah tiga perempat matang usianya. 


Mas Gabus adalah kepala keluarga yang pelit, punya penampilan cenderung jelek dan sedikit kesulitan buat berpikir. Makanya ia beruntung bisa punya istri Noni yang pintar dan cukup cantik. 


Konflik bermula saat Mas Gabus bertemu dengan Dewi saat ia sedang mencari taksi untuk pulang. Sambil mencari taksi ia melihat empat orang laki-laki menggoda Dewi. Dengan modal jurus bela diri yang dipelajarinya ia sukses mengalihkan perhatian keempat laki-laki itu, meskipun harus babak belur. Insiden ini menjadi awal kedekatan antara Mas Gabus dan Dewi. 


Novel Senggol Kiri Senggol Kanan, berjumlah 139 halaman. Dalam ceritanya nggak banyak konflik yang terjadi. Hanya seputar lika-liku hubungan Dewi dan Mas Gabus saja. Meski begitu alm. Dono sukses bikin saya penasaran karena beliau memasukan John Suyat di tengah-tengah ceritanya. 


Kenapa John Suyat ini jadi penting? Karena dia adalah teman yang pandai memanfaatkan kelemahan orang lain (baca: brengsek). Melihat Mas Gabus sedang kasmaran lagi pada wanita lain, John Suyat nggak segan menarik iuran dengan dalih meminjam pada Mas Gabus. 


Dari sinilah, karakter Mas Gabus yang susis bin bucin itu terungkap. Dia nggak mau Noni tau soal Dewi dan selalu ingin membahagiakan pacar barunya itu. Maka demi memuluskan perselingkuhannya, dia rela membayar John Suyat berapapun, bahkan sampai menghabiskan uang tabungannya. 


Klimaks kisah Mas Gabus dan Dewi ada di dua bab terakhir. Noni mulai curiga setelah melihat tabungan Mas Gabus yang berkurang secara nggak wajar. Alm. Dono pun menurut saya sangat lihai membuat hubungan setiap tokoh. Dewi ternyata merupakan teman SMA Noni di Kota asal mereka dulu, Malang. 


Kalau ada kekurangan dari buku ini, mungkin hanya terletak di endingnya yang b aja. Taaaaapiiiiii, jangan lupa almarhun adalah seorang pelawak. Jadi siap-siap tertawa saat membaca novel ini yaa!!!

Penasaran? Silahkan baca novelnya di aplikasi iPusnas!

Sumber gambar: tokopedia.com

Posting Komentar
Additional JS